Lifestyle

Tantangan para Gen Z: Banyak nabung tapi rentan miskin

Di tengah gempuran tren digital lifestyle dan bayang-bayang resesi global, Generasi Z Indonesia menghadapi teka-teki finansial unik: 74% mengaku aktif menabung, namun 59,4% justru terbukti menghabiskan lebih banyak uang daripada penghasilan. Kontradiksi ini memunculkan pertanyaan – bagaimana generasi yang dianggap melek teknologi ini tetap rentan secara finansial?

Fakta di Balik Angka Tabungan Gen Z

Berdasarkan survei terbaru (Desember 2024), prioritas menabung Gen Z Indonesia terbagi menjadi:
– Dana darurat (68%)
– Investasi jangka panjang (57%)
– Membeli rumah (50%)

Meski terlihat ambisius, realitanya 31% Gen Z tidak memiliki tabungan sama sekali, dan hanya 24% yang memiliki dana darurat memadai. Ini menunjukkan kesenjangan antara kesadaran finansial dan implementasinya.

5 Jurang Finansial yang Mengintai

1. Konsumsi vs Pendapatan
Rata-rata pengeluaran Gen Z untuk pulsa/internet (72,9%), makan (51,2%), dan gaya hidup (31,4%) seringkali tak sebanding dengan pendapatan bulanan yang masih rendah.

2. Jeratan Paylater
Sistem pembayaran cicilan digital menjadi pisau bermata dua – 43% Gen Z mengaku ketagihan berbelanja online karena kemudahan ini.

3. FOMO (Fear of Missing Out – Takut Ketinggalan Tren)
Tekanan media sosial memicu belanja impulsif. Survei Tempo (2024) menunjukkan 68% Gen Z membeli produk hanya karena sedang viral.

4. Keterampilan Anggaran Minim
Hanya 38% yang menggunakan aplikasi keuangan meski 92% aktif di platform digital. Kebanyakan masih mengandalkan sistem “sisa baru nabung”.

5. Biaya Hidup Melambung
Kenaikan harga properti 23% dan inflasi bahan pokok 8,7% di 2024 membuat tabungan sulit mengejar kenaikan kebutuhan dasar.

Strategi Bertahan di Tengah Badai Finansial

1. Sistem 50-30-20 Plus
Modifikasi aturan klasik menjadi:
– 50% kebutuhan
– 20% tabungan/investasi
– 20% pelunasan utang
– 10% hiburan

2. Digital Detox Finansial
Pasang spending limit di e-wallet (maksimal Rp 50.000/hari) dan unfollow akun belanja online di media sosial.

3. Tabungan Kreatif
Manfaatkan fitur auto-debet ke rekening terpisah setiap transaksi:
– Transfer otomatis Rp 5.000 setiap kali beli kopi
– Nabung Rp 10.000 tiap *posting* Instagram

4. Investasi Mikro
Platform seperti Bibit atau Ajaib memungkinkan mulai investasi reksadana dengan Rp 10.000. Hasil riset IJMMU (2025) membuktikan Gen Z yang berinvestasi memiliki rasio tabungan 34% lebih tinggi.

Harapan di Ujung Tantangan

Meski 54% Gen Z menyatakan menabung untuk antisipasi kesulitan keuangan, kunci sebenarnya terletak pada konsistensi dan literasi finansial. Data menunjukkan Gen Z yang menggunakan budgeting app selama 6 bulan berturut-turut berhasil meningkatkan rasio tabungan hingga 127%.

Di tengah badai ekonomi global, generasi ini justru punya potensi menjadi pionir gaya hidup finansial hybrid – memadukan kecerdasan digital dengan kebijaksanaan keuangan tradisional. Yang diperlukan sekarang adalah transformasi dari sekadar *saving* menjadi *smart saving*.

Seorang penulis konten kreatif dan storyteller yang fokus pada isu-isu generasi muda, budaya pop, dan kehidupan urban di Indonesia. "Kata-kata adalah jendela jiwa, dan saya hanya mencoba membuatnya lebih berwarna."

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *